"Aku kan jarang ngobrol, maen ato berinteraksi dengan kalian. Jadi rasanya aneh aja, Ifa"
Mungkin
itu cuma sekedar pertanyaan kecil yang secara reflek diucapkan oleh
seseorang pada saat aku dan teman - teman segerombolan menculiknya. Dan
secara ga langsung itu bikin aku kepikiran, at least sampe sekarang.
Jujurrr banget, jawabanku pada saat itu mungkin geje ato terkesan misterius *uopo ae --"
tapi emang aku gatau jawaban apa yang kudu aku ungkapin pada saat itu.
Ketika aku cerita ke Mbak Rene sma Budhe, mereka juga gatau mau jawab
apa, dan mungkin lebih setuju dengan alasan yang ku berikan, walaupun ga
tak jawab waktu itu sih, yaituuuu
"Apakah kita sebagai manusia harus memiliki alasan yang logis untuk sekedar berbagi kebahagiaan?"
Emang
sih kita harus punya alasan yang tepat dan logis dalam melakukan
sesuatu, apalagi kalo bersinggungan dengan kepentingan orang lain. Tapi
pertanyaan yang aku bilang tadi mungkin hampir mirip dengan pernyataan
kalo orang makan tidak selalu dengan alasan bahwa dia lapar.
Kalo
kamu ngerasa sungkan wajar, soale si Otoy dengan longornya juga tanya
kenapa ada kamu di situ, dan Budhe juga menjawab dengan jawaban ga kalah
longornya. Ya sudahlahhhhhh --". Tapi, kamu juga harus mengingat satu
hal bahwa kita semua teman dan bukan berarti kami sengaja nyulik kamu
buat mengorek informasi. ya mungkin aku culas *hokeh sekarang aku ngaku, tapi yaa kita ga sejahat itu kok :).
Pembahasan diatas ngingetin aku sih soal salah satu alasan kenapa alhamdulillah aku betah banget hidup di HI UNAIR.
Ya, itu karena persahabatan
Pertama,
pertamaaa banget aku harus berpisah dan memulai hidup yang baru ketika
kuliah, perasaan nyesek terasa banget. Gimana rasa e harus meninggalkan
masa - masa SMAku yang singkat banget itu. Tapi namanya juga demi cinta
dan masa depan *rodo ngawur titik, semua itu harus dan wajib untuk dijalani!
Mungkin
aku masih beruntung, dari kesembilan belas orang di kelasku, aku, Budhe
sama Bindul masih disatukan dalam satu kosan, dan aku sejurusan sama
Budhe. God Save The Queen *eh?. Pada awalnya sih, aku dan Budhe
mau nggaya ga kenal gitu, dan pada akhirnya gagal total, haha. Mau
dikata apa lagi, namanya juga Budhe sama keponakan, tetep kompak di
segala waktu donkk :P
Aku juga gatau pada awalnya gimana nemuin
para cecunguk D'Tombros ini, hihi. Yang jelas karena aku, budhe, dan
mbak rene satu SMA. Lely satu kosan. Vita sekretaris aku bendahara, dan
Otoy pemaen basketnya Fisip. Perbedaan yang sebenarnya nyatuin kita
semua, beberapa persamaan juga lah yang bikin kita makin lengket satu
sama lain. Penjelasan tentang setiap orang dari mereka uda dijelasin
Budhe di
blognya, jadiii gausah diulang lagi, hehe :D
Sebenernya
kalo aku ditanyain kapan ulang tahun mereka, aku juga gabisa jawab
secara tepat sekaligus dan secara cepat. Kalo ditanyain apa kesukaan
mereka aku juga gapaham. Kalo ditanya kenapa aku menyayangi mereka
seperti aku menyayangi sodaraku sendiri, aku juga gatau alasan yang
tepat apa.
Kadang aku juga bertanya, apa yang bikin mereka sayang
sama aku atopun menganggap aku berharga. Oke deh aku cuek, banget malah,
tapi kata Bindul itu yang bikin aku berbeda. Cara perhatiannya orang
cuek itu berasa beda banget, aku juga gatau di bagian mananya yang beda
--".
Selain kelima Tombros yang selalu ada dan HARUS ada *ups
disaat aku gundah gulana atau galau, ada juga beberapa orang yang bikin
aku betahhh banget buat kuliah di sini, gapengen pindah atopun ganti
jurusan.
Ada Asin yang sesama setengah cowok dan setengah cewek *ups,
rasa e dia tu ngerti banget gimana berposisi jadi orang kaya aku. Kalo
biasa e aku curhat ke temen - temen cewek yang lain, mungkin rasanya ada
yang ga pas gitu, habis aku keterlaluan cueknya, hehe. Tapi bagi Asin,
just the way you are, it's enough. Temenan deket sama Asin ini bikin aku
ngerasa bahwa sikap cuekku emang kadang diperlukan, tapi ga sebanyak
untuk tidak cuek *lhah?. Cara berinteraksi yang paling aku sukai sama dia adalah ketika kita berada dalam lapangan futsal, haha :D
And well, Mita si Yoona ini jujur jujurrr banget kadang bikin aku nyaman dan hangat ketika di sampingnya *jangan mikir aneh - aneh, aku sek normal loh, xixixi.
Mita ini bikin aku sadar, hal kecil yang terjadi di sekitar kita kadang
merupakan hal yang berkesan bagi orang lain, dan aku tau maksud Mita
adalah untuk menyadarkan bagaimana cueknya seorang Ifa ini --".
Lalu juga ada si Sasa a.k.a Micin. Seseorang yang terlahir untuk dibully, terutama oleh diriku ini *ketawasuperpuas.
Dan juga kombinasi Tongsky dan Sonia yang hampirselaludanselamanya
bikin suasana cakra meh ambruk atopun ancur berantakan :P. Belum lagi
Mbak Je alias Laksmi yang hobi manggil aku dengan panggilan
kesayangannya "ndut cubitable". Oh My God
Selain itu juga, combo
dari para lelaki yang berkeliaran di sekitarku,
Jeki-Galih-Donald-Fikri-Fahri juga made my day banget. Entah karena
mereka dilahirkan untuk menemani para jomblo ato mereka emang gajelas
gitu. Tapi mereka hampir selalu ada ketika kita membutuhkan, haha.
Walopun mereka gajelas, bukan berarti kita juga gajelas loh =="
Dan
kembali ke pertanyaan awal, apa yang bikin aku nyaman dengan mereka?
Jika ada yang menanyakan hal itu, mungkin aku cuman tersenyum kecil *dengan manis tentunyaaa
Persahabatan
bukan sesuatu yang kaku ataupun rigid. Kita memang harus
mempertahankannya, tapi bukan berarti kita harus memaksa bukan? Biarkan
waktu yang menjawab, rek :D
Persahabatan itu memang dipenuhi kerapuhan dan ketidakpastian. Itulah yang membuat persahabatan terasa hangat - Sonoko Suzuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar