Powered By Blogger

Jumat, November 16, 2012

That's Why We Called It Friendship, Dear

"Aku kan jarang ngobrol, maen ato berinteraksi dengan kalian. Jadi rasanya aneh aja, Ifa"

Mungkin itu cuma sekedar pertanyaan kecil yang secara reflek diucapkan oleh seseorang pada saat aku dan teman - teman segerombolan menculiknya. Dan secara ga langsung itu bikin aku kepikiran, at least sampe sekarang.

Jujurrr banget, jawabanku pada saat itu mungkin geje ato terkesan misterius *uopo ae --" tapi emang aku gatau jawaban apa yang kudu aku ungkapin pada saat itu. Ketika aku cerita ke Mbak Rene sma Budhe, mereka juga gatau mau jawab apa, dan mungkin lebih setuju dengan alasan yang ku berikan, walaupun ga tak jawab waktu itu sih, yaituuuu

"Apakah kita sebagai manusia harus memiliki alasan yang logis untuk sekedar berbagi kebahagiaan?"

Emang sih kita harus punya alasan yang tepat dan logis dalam melakukan sesuatu, apalagi kalo bersinggungan dengan kepentingan orang lain. Tapi pertanyaan yang aku bilang tadi mungkin hampir mirip dengan pernyataan kalo orang makan tidak selalu dengan alasan bahwa dia lapar.

Kalo kamu ngerasa sungkan wajar, soale si Otoy dengan longornya juga tanya kenapa ada kamu di situ, dan Budhe juga menjawab dengan jawaban ga kalah longornya. Ya sudahlahhhhhh --". Tapi, kamu juga harus mengingat satu hal bahwa kita semua teman dan bukan berarti kami sengaja nyulik kamu buat mengorek informasi. ya mungkin aku culas *hokeh sekarang aku ngaku, tapi yaa kita ga sejahat itu kok :).
Pembahasan diatas ngingetin aku sih soal salah satu alasan kenapa alhamdulillah aku betah banget hidup di HI UNAIR.

Ya, itu karena persahabatan

Pertama, pertamaaa banget aku harus berpisah dan memulai hidup yang baru ketika kuliah, perasaan nyesek terasa banget. Gimana rasa e harus meninggalkan masa - masa SMAku yang singkat banget itu. Tapi namanya juga demi cinta dan masa depan *rodo ngawur titik, semua itu harus dan wajib untuk dijalani!
Mungkin aku masih beruntung, dari kesembilan belas orang di kelasku, aku, Budhe sama Bindul masih disatukan dalam satu kosan, dan aku sejurusan sama Budhe. God Save The Queen *eh?. Pada awalnya sih, aku dan Budhe mau nggaya ga kenal gitu, dan pada akhirnya gagal total, haha. Mau dikata apa lagi, namanya juga Budhe sama keponakan, tetep kompak di segala waktu donkk :P

Aku juga gatau pada awalnya gimana nemuin para cecunguk D'Tombros ini, hihi. Yang jelas karena aku, budhe, dan mbak rene satu SMA. Lely satu kosan. Vita sekretaris aku bendahara, dan Otoy pemaen basketnya Fisip. Perbedaan yang sebenarnya nyatuin kita semua, beberapa persamaan juga lah yang bikin kita makin lengket satu sama lain. Penjelasan tentang setiap orang dari mereka uda dijelasin Budhe di
blognya, jadiii gausah diulang lagi, hehe :D

Sebenernya kalo aku ditanyain kapan ulang tahun mereka, aku juga gabisa jawab secara tepat sekaligus dan secara cepat. Kalo ditanyain apa kesukaan mereka aku juga gapaham. Kalo ditanya kenapa aku menyayangi mereka seperti aku menyayangi sodaraku sendiri, aku juga gatau alasan yang tepat apa.
Kadang aku juga bertanya, apa yang bikin mereka sayang sama aku atopun menganggap aku berharga. Oke deh aku cuek, banget malah, tapi kata Bindul itu yang bikin aku berbeda. Cara perhatiannya orang cuek itu berasa beda banget, aku juga gatau di bagian mananya yang beda --".

Selain kelima Tombros yang selalu ada dan HARUS ada *ups disaat aku gundah gulana atau galau, ada juga beberapa orang yang bikin aku betahhh banget buat kuliah di sini, gapengen pindah atopun ganti jurusan.

Ada Asin yang sesama setengah cowok dan setengah cewek *ups, rasa e dia tu ngerti banget gimana berposisi jadi orang kaya aku. Kalo biasa e aku curhat ke temen - temen cewek yang lain, mungkin rasanya ada yang ga pas gitu, habis aku keterlaluan cueknya, hehe. Tapi bagi Asin, just the way you are, it's enough. Temenan deket sama Asin ini bikin aku ngerasa bahwa sikap cuekku emang kadang diperlukan, tapi ga sebanyak untuk tidak cuek *lhah?. Cara berinteraksi yang paling aku sukai sama dia adalah ketika kita berada dalam lapangan futsal, haha :D

And well, Mita si Yoona ini jujur jujurrr banget kadang bikin aku nyaman dan hangat ketika di sampingnya *jangan mikir aneh - aneh, aku sek normal loh, xixixi. Mita ini bikin aku sadar, hal kecil yang terjadi di sekitar kita kadang merupakan hal yang berkesan bagi orang lain, dan aku tau maksud Mita adalah untuk menyadarkan bagaimana cueknya seorang Ifa ini --".

Lalu juga ada si Sasa a.k.a Micin. Seseorang yang terlahir untuk dibully, terutama oleh diriku ini *ketawasuperpuas. Dan juga kombinasi Tongsky dan Sonia yang hampirselaludanselamanya bikin suasana cakra meh ambruk atopun ancur berantakan :P. Belum lagi Mbak Je alias Laksmi yang hobi manggil aku dengan panggilan kesayangannya "ndut cubitable". Oh My God

Selain itu juga, combo dari para lelaki yang berkeliaran di sekitarku, Jeki-Galih-Donald-Fikri-Fahri juga made my day banget. Entah karena mereka dilahirkan untuk menemani para jomblo ato mereka emang gajelas gitu. Tapi mereka hampir selalu ada ketika kita membutuhkan, haha. Walopun mereka gajelas, bukan berarti kita juga gajelas loh =="

Dan kembali ke pertanyaan awal, apa yang bikin aku nyaman dengan mereka? Jika ada yang menanyakan hal itu, mungkin aku cuman tersenyum kecil *dengan manis tentunyaaa

Persahabatan bukan sesuatu yang kaku ataupun rigid. Kita memang harus mempertahankannya, tapi bukan berarti kita harus memaksa bukan? Biarkan waktu yang menjawab, rek :D

Persahabatan itu memang dipenuhi kerapuhan dan ketidakpastian. Itulah yang membuat persahabatan terasa hangat - Sonoko Suzuki